Setelah usia melaksanakan ujian
Madrasah Diniyah, kini liburan pun tiba. Santri dari berbagi kota, terutama yang letaknya cukup jauh atau diluar
jawa, menunggu-nunggu moment ini untuk bisa pulang ke daerah asalnya.
Pasalnya, mereka hanya bisa pulang 1 tahun sekali, mengingat tampatnya yang
jauh dan membutuhkan ongkos yang tidak sedikit. Selain itu, ada beberapa santri
yang belum bisa pulang, lantaran menjadi pengurus asrama sebagai panitia
penerimaan santri baru dan mengurusi kegiatan selama ramdhan, yang pastinya
lebih padat dari biasanya.
Disela-sela liburan ujian madin,
kampus dan penyambutan ramdhan. Beberapa santri disini tidak membuang waktu
sia-sia. Tepatnya Minggu, 22/6/2014, mereka mulai memanfaatkan liburan ini dengan hal-hal bermanfaat. Mengasah bakat-bakat terpendam melalui tabuhan-tabuhan jari pada gerinji, penikan
dan ketipung. Yah, tidak asing lagi di telinga, kegiatan tersebut adalah Rebana
dari el-ship (Wasilatussa’adah).
Adapun kegiatan latihan rebana
tersebut dilakukan atas inisiatif santri sendiri untuk menghilangkan kejenuhan,
memanfaatkan waktu yang begitu longgarnya dan sebagai persiapan event
mendatang el-sip yang panjang, tentunya di tunggu-tunggu oleh seluruh santri
Wahid Hasyim. Acara tersebut adalah “Haflah”
dengan megadakan berbagai perlombaan baik dari sastra, rebana, tilawah dan
kaligrafi. Sebenarnya, ini merupakan bagian dari cara para santri ikut andil
dalam menghidupkan Pondok Pesantren Wahid Hasyim, melalui el-ship yang berusaha
menampilkan karya seni terbaik. (Nur Tanfidiyah)
pokoke eL-sip josss. vidya joss. ega joss.
ReplyDelete