Oleh: Syamsul Arief
Langit
mendung pagi ini. Sudah beberapa hari hujan cukup deras. Meski seharusnya
–maksudnya—sesuai kebiasaannya, ini sudah akan menjelang musim kemarau. Namun
memang sudah terasa tanda-tandanya. seringkali siang begitu terik, bahkan terik
sekali. Coba lihat, matahari sudah agak ke utara, kan? Dan Indonesia dilintasi
Khatulistiwa, boy. Maka, matahari melintas ke utara itu sudah tanda. Tanda mau
masuk musim kemarau. Oke, pembahasan cuaca udah, sekarang apalagi? Owh, iya...
Aku mau berceritera soal apapun. Apapun itu, misalnya soal tanaman padi. Taukah
saya (dan juga kalian) tentang tanaman padi? Bukankah nama latinnya Oriza Sativa? Kedengeran keren kan?
Makanya terkadang ada temen yang mengambil nama itu untuk anaknya. Dan kemudian
manggilnya, Dek Tivaa...Ih, lucunyaa... Trus apa filosofinya? emm...jangan
salah. Setiap hal punya filosofi jika kalian mau. Silahkan kalau mau (sambil
menyuguhkan hidangan, dan hidangannya itu nasi putih, tapi tak terlalu putih,
karena ketika masih berupa beras, ditaruh dalam tempat sama dengan teh, lantas
diaduk). Kembali ke filosofi padi. Padi termasuk makanan pokok orang indonesia.
Tanpanya, mungkin masyarakat Indonesia gak bakalan makan! Kenapa? Saya akan
jelaskan begini : Ketika dalam suatu kondisi dan tempat tertentu, si A tanya
pada si B ;
“eh si B, kamu sudah makan belum?”
“Belum atuh, si A. Tadi emang aku mampir
di angkringan, tapi cuma makan bakwan dan tempe masing-masing abis dua”.
“emm,,gimana kalo sekarang kita cari
makan?”
“Yuuk..”
Melihat percakapan demikian, teranglah
bahwa makan itu harus nasi (bagi yang biasa nasi). Bakwan dan tempe bukan
termasuk makan, karena keduanya tidak terbuat dari nasi. Bakwan adalah tepung
tapioka dicampur sayur-sayuran. Sedangkan tempe berbahan dasar kedelai. Yang
berbahan dasar beras? Tentu saja, tepung beras. Lainnya? Arem-arem juga.
Nah...itu, arem-arem. Beras yang dibungkus daun pisang dan dalamnya diisi apa?
Terserah. Kadang daging ayam yang disuwir-suwir, kadang tempe kering. Dua hal
itu biasanya isinya. Arem-arem kan dari beras, apakah kalo kita makan arem-arem
sudah disebut makan? Nah ini yang masih debatable
(diperselisihkan) oleh para ahli kudapan (jajanan). Setelah terjadi perdebatan
sengit, akhirnya mendapat secercah titik terang, berupa kesimpulan. Kalo kita
makan satu arem-arem, berarti arem-arem masih berstatus jajanan. Kalo lebih
dari satu (bisa dua, tiga dan seterusnya. Ini sudah dikatakan jamak menurut
aturan Bahasa Indonesia, pent) maka dikatakan, kita sedang “makan” arem-arem. Karena dua atau lebih
porsi arem-arem dirasa sudah kenyang
setara dengan satu porsi makan nasi biasa. Sehingga, kuantitas arem-arem
menentukan status arem-arem itu sendiri, apakah ia dikatakan sebagai jajan atau
makan.
Kembali ke filosofi padi. Makin berisi
makin merunduk. Itu! Itu filosofi pertama. Filosofi kedua, beras dikatakan
sebagai makanan pokok. Berarti ia sangat penting. Jika misalnya tadi, seorang
anak diberi nama Oriza Sativa,
mungkin orang tuanya berharap anaknya ketika besar jadi orang penting,
bermanfaat bagi orang banyak. Dan berilmu seperti ilmunya padi tadi, yang
semakin tua semakin merunduk. Lebih karena sikap rendah hati, bukan sebab Oesteoporosis! Oh, iya. Tau gak bahasa
arabnya nasi apa? Yap, benar sekali : Ar-ruzz. Kedengarannya gak beda jauh ya
dengan nama latinnya. Arruzz – Oriza arruzz – oriza. Coba deh lafalkan
berulang-ulang. Pasti capek.
Bahasan selanjutnya soal tumbuhan yang
hampir sama dengan padi, soal kandungannya yang karbohidrat itu. Ialah jagung
yang punya nama latin ; Zea Mays.
Duhai nama yang tak kalah indahnya dengan kerabat sebelumnya! Maa Ajmala!Maa kholaqtaa hadza baatilaa!*
Ah, begitulah. Jangan terlalu berlebihan memujinya. Ingatlah, kita sudah
diingatkan oleh al-qur’an soal berlebihan ini : Walaa tusyrifuu, Innallahaa Laa yuhibbul Musyrifiin. Jangan
berlebihan, karena Allah tak suka sama orang yang berlebihan. Nah...itu soal
jagung, yang dalam menyebut nama latinnya kita gak usah berlebihan, karena jika
tidak, kita akan tidak disukai Tuhan.
Jagung, meski punya kandungan
karbohidrat yang lebih rendah dari padi,
ia punya kandungan penting lainnya, yang juga dimiliki oleh padi. Glukosa.
Namun soal porsi kandungannya berapa saya lupa, soalnya belum belajar. Trus
juga besok gak ada ujian. Jagung juga bisa diolah sebagai nasi. Namanya nasi
jagung. Nasi jagung itu enak dimakan saat masih hangat. Apalagi ditambah urap** dan sambel teri. Jadinya? Humm...jadi lapar nih. Itulah jagung
atau Zea Mays. Tak salah kalo kalian
dengar nama tepung maizena, kalian akan teringat jagung dan mengira bahan dasarnya
adalah jagung. Selamat anda benar. Tapi maaf saya lupa tak menyediakan
hadiahnya. Oh iya, hadiahnya bisa di ambil di belakang. Tapi maaf, saya ijin
mau ke belakang dulu! (Bilang begitu sambil megangin perut).
Itulah dua makanan pokok khas indonesia,
meski ada makanan pokok lain, yaitu sagu. Makanan khas Indonesia bagian Timur.
Namun saya tak bisa menjelaskannya disini, karena minim wawasan soal itu. Tak
pernah melihatnya kecuali di layar teve, apalagi memakannya. Jangan tanyalah
itu. Dengan penjelasan tadi saya kira kita akan sama-sama paham. Yang pertama,
itu bukanlah paham yang sesat, apalagi menyesatkan. Yang kedua, dengan
penjelasan itu, kalian akan semakin tau
kebodohan saya soal wawasan mengenai makanan pokok. Trimakasih atas
perhatiannya, jangan lupa makan teratur dan tetap semangat. Berjayalah
Indonesiaku!
*Betapa indahnya, Sungguh Engkau tak
mencipta ini untuk kesia-siaan
Klaten, 8 April 2015
However, you can find many differences between these loans. mortgage calculator canada Enter the price that is best suited for your comfort level to your monthly budget. canada mortgage calculator
ReplyDelete