Foto: Permainan Tradisional Go Back to Door

Oleh: Nur Tanfidiyah
Era Globalisasi kini semakin melebar. Akses informasi dan komunikasi pun semakin canggih dan menggiurkan. Tidak memungkiri masyarakat Indonesia akan mengikuti roda zamannya karena memang, kecanggihan yang ada semakin mempermudah dalam melakukan aktivias. Namun, dikhawatirkan masyarakat akan semakin dimanjakan dan akhirnya melupakan budaya kearifan lokalnya. Seperti yang telah diketahui, bahwa budaya lokal  sebagi tanda jati diri bangsa atau ciri khas dari sebuah negara dan dimiliki oleh setiap daerahnya.
Sejalan dengan ungkapan di atas, tidak memungkiri kehebatan arus global akan merambah ke semua penjuru, terutama dalam hal ini santri. Oleh karena itu, dalam rangka menyongsong semangat baru di era Globalisasi, Yayasan Pondok Pesantren Wahid Hasyim, pada hari Minggu (29, Desember 2014), menyelenggarakan kegiatan berupa lomba permainan Tradisional untuk menanggapi permasalah global, sekaligus memperingati hari IBU yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2014 . Permainan tradisional tersebut diikuti oleh seluruh asrama Wahid hasyim, baik dari putera maupun putri. Berlangsung di Glora AHC dan berakhir pukul 12:00 WIB.  Adapun permainan tradisional yang dilombakan adalah Bakyak, Grobag Todor, Estafet klereng dan memasukan air dalam pelaron.
Selain sebagai jalan untuk melestarikan budaya lokal, kegiatan yang dilakukan berkelompok ini mengundang banyak manfaat. Dilihat dari teknik permainan yang melibatkan peran banyak santri, secara tidak langsung mendorong santri agar memiliki rasa kebersamaan, kecintaan dan menambah jalan silaturrahmi dengan semua asrama. Kemudian,  melatih rasa saling menghargai, sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya lokal itu sendiri. Demikian langkah Pondok Pesantren Wahid Hasyim, selain berusaha untuk mengembangkan diri agar tetap eksis di era Modern, tetapi tidak melupakan budaya pertiwi.

           

                                                            

0 komentar:

Post a Comment

 
Top